Tuesday, August 5, 2014

Beliau Wanita Super. Pada Diri Sendiri, Saya Malu!

Motivation Story by Rara Diasa

Postingan kali ini tidak akan menceritakan sesuatu yang berhubungan dengan ambisi saya didunia ‘menjual baju’. Kali ini saya ingin mengangkat sekilas cerita tentang seorang wanita yang bisa menjadi panutan bagi siapapun yang tersentuh setelah membaca kisahnya. Termasuk saya.


Apa yang membuat beliau begitu hebat? Mengapa saya ingin sekali membagikan kisah ini kepada Anda??

Saya ingin Anda menyimak baik-baik setiap bait kata yang akan saya gunakan dalam mendeskrisikan seorang VDM. Lalu jatuh cintalah kepadanya. Jadikan kisahnya sebagai panutan dalam menghadapi perjalanan hidup ini, yang tidak selamanya berada dibawah pun tidak selamanya diatas.

Veena Devi Mutiram. Saya mengenal Beliau ketika masih menjadi siswa disalah satu sekolah Fashion Design di kota Bandung. Impresi pertama ketika melihat Beliau saya melihat wanita anggun yang lemah lembut, tenang dan teratur. Namun seiring berjalannya waktu, saya semakin dekat dengan Beliau. And she is definitely the ‘Cool exterior, Fire below’ kinda woman. Airlaut yang tenang tidak akan bisa terukur kedalamannya kecuali kita menyelam sampai kepalungnya.

40 tahun berlayar mengarungi lautan kehidupan, seperempat hidup dilalui dengan berteman baik bersama Lupus  yang mencintai tubuhnya. Lupus? Apa itu? Saya tidak dapat mendeskripsikan secara detail, tapi menurut pemahaman yang saya ketahui, lupus adalah fenomena dimana bala tentara dalam tubuh yang bertugas melindungi tubuh dari serangan pihak luar, malah balik menyerang organ tubuh sendiri karena pengaruhnya yang terlalu kuat. Biasanya karena faktor gen keturunan.

Bisakah Anda bayangkan apa yang terjadi saat antibodi yang seharusnya menjadi pelindung tubuh malah berniat menghancurkan tubuh sendiri? Pernahkah Anda bayangkan memasuki ruang operasi untuk mengangkat organ tubuh Anda keluar, lalu dipasangkan kembali kedalam tubuh, bukan hanya sekali namun berkala, belasan bahkan puluhan kali terjadi? Apapun yang Anda bayangkan, Veena Devi Mutiram telah melaluinya, and she is still fighting it.

Dua Bulan lalu Beliau beserta rekan Odapus lainnya (orang dengan lupus) berhasil menaklukan puncak Everest. Salah satu gunung tertinggi yang sangat terkenal dengan iklim yang dapat membekukan aliran darah, telah takluk dibawah kaki orang dengan lupus! Spektakuler sekali bukan? Mereka bukan hanya membuktikan pada diri sendiri juga kepada seluruh dunia yang menyaksikan bahwa terkadang kita harus menerima ketidaksempurnaan bukan untuk menjadi sempurna namun menjadi manusia yang selalu bersyukur atas segala kebaikan yang dilimpahkan dalam hidup kita.

Kisah ini mengingatkan saya bahwa VDM tidak pernah menyerah kalah dalam kekurangan bahkan Beliau merubahnya menjadi kekuatan yang sangat hebat untuk menaklukan semua rintangan dalam hidupnya. Juga sebagai pukulan telak mengingat diri sendiri yang sering lupa bersyukur terhadap nikmat dan semua kebaikan yang diberikan oleh Allah SWT kepada saya. Sungguh sesuatu yang tidak bisa dibanggakan.

Ketangguhan orang-orang dengan lupus ini juga menarik minat media di Indonesia, salah duanya adalah acara televisi yang dibawakan oleh Dedy Corbuzier serta Sarah Sechan. Anda bisa mencari link video episodenya di youtube.com.

Cukup sekian secuil kisah yang saya ingin Anda mengetahuinya. Agar kita sama-sama menjadi manusia yang selalu bersyukur atas semua rahmat dan karunia dalam hidup yang tidak bisa dihitung banyaknya.

Jangan pernah menyalahkan ketidaksempurnaan. Jangan pernah menyerah pada kekurangan. Berusaha saja agar menjadi lebih baik. Ingatlah kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Dan tiada satu hal terjadi didunia tanpa izin Allah SWT.
Wassalam.


This photo was taken right after VDM had her therapy for the Lupus

2 comments:

  1. There’s no perfect world, life, or situation. It’s only how you perceive things and act upon them. Stay positif and keep your head up! :)

    ReplyDelete